Share Happinest



Menjadi seorang guru ternyata tidak mudah, menjadi seorang guru juga tidak terlalu sulit. Siapa pun bisa menjadi seorang guru asalkan mempunyai niat yang ikhlas untuk membagi ilmunya. Pengalaman saya ketika mengajar tentu tak lepas dari berbagi pengalaman suka maupun duka. Berawal ketika saya sering melewati sekolah taman kanak-kanak (TK) saya  bertemu dengan anak-anak berwajah lucu dan menggemaskan. Saat itu, saya berpikir mungkin menjadi seorang guru TK menyenangkan hanya bermain sambil belajar. Kemudian saya memutuskan untuk melamar menjadi guru di sana, kebutulan jadwal kuliah saya fleksibel, tanpa pengalaman apapun saya memberanikan diri untuk menemuai kepala sekolahnya, akhirnya saya di terima menjadi bagian dari sekolah tersebut.

       Pertama mengajar, tentu saya grogi dan sedikit canggung, bayangkan saja saya dihadapkan dengan puluhan anak kecil yang mungkin saja tidak dapat mencerna meteri yang saya sampaikan dengan sekali tanggap. Sifat saya yang sedikit pendiam dan tiba-tiba masuk dalam dunia asing, menuntut saya untuk banyak berkomunikasi dengan anak-anak. Bahkan di hari-hari pertama mengajar, sama sekali tidak ada persiapan apapun, saya merasa seperti patung, kalau saya tidak membuat mereka tertawa mungkin merka hanya menatap saya secara kosong, atau ada yang menangis karena bosan. Duh, perlu beberapa minggu untuk mengakrabkan diri dengan meraka.

        Karena kewajiban mengajar, saya harus membuat materi pelajaran baru setiap harinya, mencari-cari lagu yang bisa dinyanyikan  anak-anak, membuat games yang menyenangkan dan tentunya menjadi guru TK itu di tuntut  untuk lebih kreatif supaya anak-anak tidak mudah bosan. Walaupun sempat setengah hati saat mengajar, anak-anak itu tetap antusias menyambut saya, wah saat melihat wajah-wajah polosnya, saat melihat senyum mereka menggembang, mata berbinar disitulah saya selalu semangat. “ibuuuuuuu idaaaa…….!! Terikan mereka kala itu sambil berebutan menyalami tangan saya, ada juga yang dengan polosnya, “ibuuu,, saya punya tas baru..!! dan terkadang membuat saya iri, rasanya ingin sekali menjadi anak-anak lagi dengan wajah polosnya dan tanpa beban.

      Bagi saya pribadi, mungkin menjadi seorang guru TK mempunyai kebanggaan tersendiri. Sukanya menjadi guru TK banyak disenagi anak-anak asalkan kita menyanyangi mereka dengan tulus dan ikhas. walaupun mereka  belum bisa menangkap materi pelajaran secara sempurna tetapi mereka tetap antusias dan semangat. Mereka punya rasa keingintahuan yang besar. Merekalah yang membawa saya bertahan selama dua tahun sampai sekarang.